U.A.S

Bismillahirahmanirrahiim .. .

Ujian akhir semester untuk mata kuliah Psikologi Pendidikan, kini membuat terobosan baru..
yaitu ujian kali ini dilakukan secara ONline !!!. Waaahh, so exciting pastinya. Semoga hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan nilai MID kemaren, Amiiinnn ... . .

Komentar

  1. (UAS) 1. Syarifah, so excited dengan harapanmu juga untuk UAS ini. Bagaimana kalo kamu uraikan dengan salah satu teori psikologi pendidikan, mengapa kamu bisa mengeluarkan pernyataan sedemikian rupa.

    BalasHapus
  2. Awalnya mengapa saya mengeluarkan pernyataan demikian, yaitu karena saya merasa nilai Ujian Tengah Semester psikologi pendidikan saya tidak terlalu baik, dan saya mencari sebab dari hal itu. Saya menyimpulkan bahwa kesalahan adalah pada diri saya, bukan karena dosen atau kurang berutung. Saya rasa, kesalahan ini terjadi karena kurangnya persiapan dan waktu belajar.

    Para periset telah menemukan bahwa banyak murid ataupun mahasiswa sukses punya kecemasan (anxiety) pada level moderat(Bandura,1997). Tetapi, beberapa murid/mahasiswa punya tingkat kecemasan yang tinggi dan konstan, sehingga bisa mengganggu kemampuan mereka untuk meraih prestasi. Misalnya, kecemasan menghadapi ujian diperkirakan akan menurunkan prestasi sekitar 10juta anak dan remaja (Wigfield & Eccles, 1989). Dan hal inilah yang terjadi dengan saya, entah mengapa setiap menghadapi ujian dalam mata kuliah apapun, yang tadinya hafal dan mengerti tentang materi yang akan di ujiankan, tiba-tiba saja sebagian dari yang saya mengerti itu hilang, disertai dengan rasa cemas apakah saya bisa lulus dalam mata kuliah ini, jantung berdetak kencang, badan berkeringat, dan serasa ingin selalu buang air kecil.

    Mengapa saya sangat excited dengan diadakannya Ujian secara ONLINE ini, yaitu karena baru kali ini saya merasakan ujian tanpa mengalami gangguan kecemasan seperti yang saya uraikan diatas tadi. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan Teori Motivasi yang didalamnya membahas tentang Insentif, yaitu peristiwa atau simulti (-)atau(+) yang dapat memotivasi perilaku murid atau mahasiswa (Emmer dkk, 2000).

    Lagipula dengan adanya UAS secara online ini, menurut saya sangat baik untuk membangkitkan minat, rasa ingin tahu, kreativitas mahasiswa, dan besar kemungkinan akan meningkatkan motivasi mahasiswa ketimbang ujian biasa yang berisi soal saja (Maddux, Johnson, & Wills, 1997).

    Terima kasih bu ..
    atas kesempatannya
    memberikan saya dan teman-teman sebuah pengalaman baru sehubungan dengan UAS kali ini ...
    ^_^

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas pertanyaanya bu ..

    (UAS)2. Menurut saya, soal yang kedua ini dapat dihubungkan dengan teori perencanaan instruksional dan teori Atribusi(Santrock, 2008). Yang dimaksud dengan Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Contohnya seperti yang telah ibu lakukan yaitu perencanaan untuk men-deliveri nilai dalamjangka waktu yang sudah ditetapkan di blog psikologi pendidikan. Disini Kerangka waktu dianggap merupakan aspek yang membantu pelaksanaan instruksional, seperti:
    = Apa yang perlu dilakukan
    1. menentukan tujuan instruksional
    2. merencanakan kegiatan
    3. menentukan prioritas
    = Waktu melakukannya
    4. membuat estimasi waktu
    5. membuat jadwal
    6. fleksibel
    Kerangka ini dapat kita lihat di blog psikologi pendidikan, dan alangkah baiknya jika kerangka ini dijadikan pedoman dalam pembuatan suatu kegiatan ataupun perencanaan sesuatu hal. Namun, masih belum terlaksana semaksimal mungkin.

    Saya tambahkan lagi, sehubungan dengan soal yang ibu berikan tentu berhubungan dengan teori atribusi yaitu memahami perilaku dan kinerjanya sendiri,dan orang orang menarik kesimpulan atau termotivasi untuk menemukan sebab sebab yang mendasarinya. Seperti pada teori perencanaan instruksional yaitu pengembangan atau penyusunan strategi sistematis dan tertata untuk merencanakan pelajaran, saya yakin bahwa ibu memiliki alasan ataupun sebab yang mendasari ibu melakukan UAS secara online dan men-deliveri nilai di blog psikologi pendidikan, namun saya juga mengerti dan memaklumi mengapa ibu sebagai sebagai seorang dosen dan seorang ibu rumah tangga yang tentunya memiliki segudang aktifitas, belum lagi aktifitas ibu diluar kampus. Lagi pula tidak hanya kami yang ibu urus dikampus, kakak-kakak kami juga pasti merupakan tangggung jawab ibu dalam memberikan nilai ujian mereka.

    Dan saya tambahkan lagi,
    tentu tidak semudah itu dalam memberikan nilai kepada setiap mahasiswa, dikarenakan perbedaan kinerja setiap individu, dan hal ini pasti menjadi pertimbangan untuk ibu dalam menberikan hasil ataupun nilai akhir kami. Jadi saya rasa, perlu waktu yang cukup lama dalam perencanaan jadwal dan memberikan nilai setiap mahasiswa, sehingga janji ibu untuk men-deliveri nilai kami belum terlaksana.

    BalasHapus
  4. Jadi awak cuman nanya...!!
    Kalau Psikolog tentang AI cemana...? tolong dong pencerahan'a bu Haranunu NUienuienu...
    sebelum'a thank's banyak ...!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARAJUKU STYLE ;Tugas 3

Shirakawa-go, Desa Warisan Budaya Jepang yang Wajib Kamu Kunjungi