TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN; Tugas 1
Dengan internet, kita bisa keliling dunia .. . ... .
Kalimat diatas terlihat sangat sederhana untuk diucapkan, tapi apakah kita bisa merealisasikannya dalam kehidupan nyata ?!!
Tentu tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Sebelum kita pandai berInternet-ria, tentunya kita harus mengerti dulu cara mengoperasikan komputer. Kita tentu mendapatkannya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama, bahkan dewasa ini banyak sekali kita temukan beberapa sekolah dasar yang sudah memfasilitasi para muridnya dengan komputer.
Belum lagi para murid yang sangat haus akan perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi, serta mendukung berbagai proses pembelajaran mereka.
Sehingga terjadi perubahan dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telah ditentukan berkembang menjadi dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran yang biasanya melibatkan fasilitas berupa materia/fisik seperti buku berkembang dengan memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network) dengan memanfaatkan teknologi komputer dan internetnya, sehigga terbentuk peserta didik “online” atau saluran.
A. Perkembangan Penggunaan TIK Dalam Pendidikan
Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena adanya pandangan, bahwa science diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Bahwa kehadiran produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu keniscayaan dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dapat kita ambil contoh dari pembuatan Blog dan email, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentu kita tidak boleh melewatkan perkembangannya, sebagai penerus bangsa tentu kita tidak ingin menjadi seorang pelajar yang terbelakang dalam penggunaan alat-alat teknologi canggih. Dengan adanya tugas dan informasi yang di umumkan atau diberitahukan lewat blog, tentu mau tidak mau mengharuskan kita membuat blog itu sendiri.
Seperti halnya saya, yang dulunya tidak mengerti bagaimana cara membuat blog, kini menjadi tahu dan dapat menggunakannya dengan baik. Ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia selangkah lebih maju dari sebelumnya. Dan ternyata, secara tidak langsung dapat meningkatkan kreativitas seseorang, terutama mereka yang menyukai desain grafis.
Tentu tidak mudah bagi kita seorang mahasiswa dan para pengajar untuk dapat mensosialisasikan cara pembelajaran seperti ini kepada teman-teman yang bertempat tiggal didaerah. Akan sulit sekali tentunya merealisasikan sistem pengajaran seperti ini. Mengingat banyaknya kendala yang akan dihadapi. Mungkin itu juga lah yang membuat Bangsa Indonesia kalah saing dengan bangsa-bangsa besar seperti Jepang, China, Singapura, dll.
Penggunaan TIK dalam pendidikan berkembang melalui tiga tahap, yaitu :
1. Penggunaan Audio Visual Aid (AVA)
Penggunaan Audio Visual Aid yaitu alat bantu berbentuk audio (memanfaatkan pendengaran) dan Visual (memanfaatkan penglihatan) di kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu juga agar peserta didik mengembangkan kemampuan berpikirnya.
2. Penggunaan materi-materi berprogram
Materi pembelajaran merupakan materi pembelajaran yang diambil dari subbject matter. Materi pembelajaran ini dipecah kedalam unit kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangjat yang digunakan.
3. Penggunaan komputer dalam pendidikan
Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi telah mengubah masyarakat dari industri menjadi informasi, ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya masyarakat berpendidikan yang berbasis teknologi informasi atau komputer baik dari segi software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras).
B. Teknologi Literasi (Melek Teknologi)
Pada abad sekarang ini merupakan era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini berdampak pada kehidupan masyarakat, karena pada dasarnya kehidupan dalam semua aspek tidak lepas dari digerakan oleh pengetahuan dan teknologi. Masyarakat dituntut untuk melek teknologi (technology literacy) karena akan berperan dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
Masyarakat yang melek akan mampu memilih, merancang, membuat, dan menggunakan hasil-hasil rekayasa teknologi tersebut. Bagian dari masyarakat tersebut adalah sekolah yang didalamnya ada peserta didik. Melek teknologi artinya peserta didik aktif terlibat dalam proses teknologi atau belajar memanfaatkan hasil teknologi tidak hanya mengetahui, atau mengenal saja. Kita belajar merancang dan membuat karya teknologi sendiri. Selain itu, dilatih menemukan dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya yang dapat dipecahkan dengan memanfaatan jasa teknologi.
C. Fungsi Internet
Menurut Kenji Kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (Kitao, 1998), yaitu fungsi sebagai alat komunikasi, sebagai alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkap dan fungsi pengganti.
Setelah kita baca artikel diatas,
Tentu terbersit dalam pikiran kita dan bertanya, apakah bangsa Indonesia mampu untuk menjadi Trend setter dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ?..
Dengan cepatnya perkembangan teknologi dalam pasar global, mengharuskan kita untuk menjadi anak bangsa yang mampu bersaing dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan seperti menciptakan robot, pesawat antariksa ataupun gadget-gadget lainnya demi mengharumkan nama bangsa dan dapat dipergunakan untuk kebaikan hidup manusia.
Pengalaman pribadi saya sehubungan dengan Teknologi Informasi dalam pembelajaran, terbilang cukup menarik. Di sekolah kami, tergolong sekolah yang masih terbelakang dalam penggunaan teknologi seperti komputer maupun laptop. Sewaktu saya masih duduk dibangku SMA tepatnya dikelas X, ada promosi dari sekolah yaitu diadakannya paket belajar komputer dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan yang mana les ini diadakan selama sebulan dengan biaya sebesar Rp 150.000 per kepala. Saat kegiatan ini diumumkan, memang cukup banyak yang berminat untuk mengikutinya. Tapi pada saatnya akan dimulai, tidak ada satupun yang datang, hanya saya seorang yang datang dan saya sangat kecewa, karena saya kira akan menyenangkan belajar mengoperasikan komputer bersama teman-teman.
Kira-kira apa yang menyebabkan mereka tidak ikut berpatisipasi dalam kegiatan ini ?
Ada beberapa alasan yang menurut saya beberapa diantaranya tidak dapat diterima, seperti “kalau main komputer itu tidak penting, apalagi kita kan masih kelas X, bikin makalah juga bisa nyuruh orang di rental komputer”. Tapi ada juga yang mengatakan, “wah, biayanya terlalu mahal ! lebih baik saya membeli beras untuk makan”. Intinya, mereka beranggapan bahwa penggunaan komputer dalam sistem belajar mengajar itu tidak penting.
Sangat prihatin tentunya mendengar asumsi mereka, karena sesungguhnya penggunaan komputer dalam proses belajar sangat-sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Ditambah lagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Coba saja kita bayangkan, dari sekitar 250 siswa hanya satu orang saja yang mengikuti kegiatan tersebut, yaitu saya. Kemudian pada saat ujian praktek mata pelajaran TIK, kami diberi tugas untuk membuat promosi dalam bentuk powerpoint. Percaya atau tidak hanya saya yang dapat membuat powerpoint dengan baik dan maksimal, bukan maksud untuk menyombongkan diri, tapi memang itu kenyataannya. Namun setelah saya berdomisili di Medan, saya merasa bukan apa-apa karena sangat banyak saya temukan orang-orang yang jauh kebih pandai dalam bidang komputer. Memang penyesalan selalu datang terlambat, sebab saya merasa kurang maksimal dalam penggunaan komputer, seperti saat saya mendapat tugas dari mata kuliah psikologi pendidikan yaitu pembuatan blog, jujur saya tidak pandai membuatnya apalagi mengoperasikannya. Sampai-sampai saya minta dibuatkan blog oleh kakak saya yang ada di Bandung. Tapi pada akhirnya saya meminta bantuan teman saya di fakultas psikologi juga untuk mengajarkan saya mengoperasikan blog tersebut, dan alhamdulillah saat ini saya sudah bisa memposting setiap tugas yang diberikan oleh dosen. Dari pengalaman saya tersebut, tentu dapat kita ambil sebagai pembelajaran, bahwa penggunaan teknologi dalam proses belajar tidak dapat dipisahkan. Dan pensosialisasiannya kepada masyarakat luas juga pelajar terutama harus lebih ditingkatkan lagi. Agar tercapai masyarakat yang mempunyai inovasi-inovasi yang berguna dimasa yang akan datang.
Yaa.. . . .
Semoga saja cita-cita yang mulia ini dapat terwujud suatu saat nanti,
Amiiiiiiin !!!
Kalimat diatas terlihat sangat sederhana untuk diucapkan, tapi apakah kita bisa merealisasikannya dalam kehidupan nyata ?!!
Tentu tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Sebelum kita pandai berInternet-ria, tentunya kita harus mengerti dulu cara mengoperasikan komputer. Kita tentu mendapatkannya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama, bahkan dewasa ini banyak sekali kita temukan beberapa sekolah dasar yang sudah memfasilitasi para muridnya dengan komputer.
Belum lagi para murid yang sangat haus akan perkembangan ilmu pengetehuan dan teknologi, serta mendukung berbagai proses pembelajaran mereka.
Sehingga terjadi perubahan dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telah ditentukan berkembang menjadi dimanapun dan kapanpun. Pembelajaran yang biasanya melibatkan fasilitas berupa materia/fisik seperti buku berkembang dengan memanfaatkan fasilitas jaringan kerja (network) dengan memanfaatkan teknologi komputer dan internetnya, sehigga terbentuk peserta didik “online” atau saluran.
A. Perkembangan Penggunaan TIK Dalam Pendidikan
Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena adanya pandangan, bahwa science diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Bahwa kehadiran produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu keniscayaan dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dapat kita ambil contoh dari pembuatan Blog dan email, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tentu kita tidak boleh melewatkan perkembangannya, sebagai penerus bangsa tentu kita tidak ingin menjadi seorang pelajar yang terbelakang dalam penggunaan alat-alat teknologi canggih. Dengan adanya tugas dan informasi yang di umumkan atau diberitahukan lewat blog, tentu mau tidak mau mengharuskan kita membuat blog itu sendiri.
Seperti halnya saya, yang dulunya tidak mengerti bagaimana cara membuat blog, kini menjadi tahu dan dapat menggunakannya dengan baik. Ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia selangkah lebih maju dari sebelumnya. Dan ternyata, secara tidak langsung dapat meningkatkan kreativitas seseorang, terutama mereka yang menyukai desain grafis.
Tentu tidak mudah bagi kita seorang mahasiswa dan para pengajar untuk dapat mensosialisasikan cara pembelajaran seperti ini kepada teman-teman yang bertempat tiggal didaerah. Akan sulit sekali tentunya merealisasikan sistem pengajaran seperti ini. Mengingat banyaknya kendala yang akan dihadapi. Mungkin itu juga lah yang membuat Bangsa Indonesia kalah saing dengan bangsa-bangsa besar seperti Jepang, China, Singapura, dll.
Penggunaan TIK dalam pendidikan berkembang melalui tiga tahap, yaitu :
1. Penggunaan Audio Visual Aid (AVA)
Penggunaan Audio Visual Aid yaitu alat bantu berbentuk audio (memanfaatkan pendengaran) dan Visual (memanfaatkan penglihatan) di kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu juga agar peserta didik mengembangkan kemampuan berpikirnya.
2. Penggunaan materi-materi berprogram
Materi pembelajaran merupakan materi pembelajaran yang diambil dari subbject matter. Materi pembelajaran ini dipecah kedalam unit kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangjat yang digunakan.
3. Penggunaan komputer dalam pendidikan
Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi telah mengubah masyarakat dari industri menjadi informasi, ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya masyarakat berpendidikan yang berbasis teknologi informasi atau komputer baik dari segi software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras).
B. Teknologi Literasi (Melek Teknologi)
Pada abad sekarang ini merupakan era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ini berdampak pada kehidupan masyarakat, karena pada dasarnya kehidupan dalam semua aspek tidak lepas dari digerakan oleh pengetahuan dan teknologi. Masyarakat dituntut untuk melek teknologi (technology literacy) karena akan berperan dalam kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
Masyarakat yang melek akan mampu memilih, merancang, membuat, dan menggunakan hasil-hasil rekayasa teknologi tersebut. Bagian dari masyarakat tersebut adalah sekolah yang didalamnya ada peserta didik. Melek teknologi artinya peserta didik aktif terlibat dalam proses teknologi atau belajar memanfaatkan hasil teknologi tidak hanya mengetahui, atau mengenal saja. Kita belajar merancang dan membuat karya teknologi sendiri. Selain itu, dilatih menemukan dan memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-harinya yang dapat dipecahkan dengan memanfaatan jasa teknologi.
C. Fungsi Internet
Menurut Kenji Kitao, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari (Kitao, 1998), yaitu fungsi sebagai alat komunikasi, sebagai alat mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan, fungsi pelengkap dan fungsi pengganti.
Setelah kita baca artikel diatas,
Tentu terbersit dalam pikiran kita dan bertanya, apakah bangsa Indonesia mampu untuk menjadi Trend setter dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ?..
Dengan cepatnya perkembangan teknologi dalam pasar global, mengharuskan kita untuk menjadi anak bangsa yang mampu bersaing dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan seperti menciptakan robot, pesawat antariksa ataupun gadget-gadget lainnya demi mengharumkan nama bangsa dan dapat dipergunakan untuk kebaikan hidup manusia.
Pengalaman pribadi saya sehubungan dengan Teknologi Informasi dalam pembelajaran, terbilang cukup menarik. Di sekolah kami, tergolong sekolah yang masih terbelakang dalam penggunaan teknologi seperti komputer maupun laptop. Sewaktu saya masih duduk dibangku SMA tepatnya dikelas X, ada promosi dari sekolah yaitu diadakannya paket belajar komputer dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan yang mana les ini diadakan selama sebulan dengan biaya sebesar Rp 150.000 per kepala. Saat kegiatan ini diumumkan, memang cukup banyak yang berminat untuk mengikutinya. Tapi pada saatnya akan dimulai, tidak ada satupun yang datang, hanya saya seorang yang datang dan saya sangat kecewa, karena saya kira akan menyenangkan belajar mengoperasikan komputer bersama teman-teman.
Kira-kira apa yang menyebabkan mereka tidak ikut berpatisipasi dalam kegiatan ini ?
Ada beberapa alasan yang menurut saya beberapa diantaranya tidak dapat diterima, seperti “kalau main komputer itu tidak penting, apalagi kita kan masih kelas X, bikin makalah juga bisa nyuruh orang di rental komputer”. Tapi ada juga yang mengatakan, “wah, biayanya terlalu mahal ! lebih baik saya membeli beras untuk makan”. Intinya, mereka beranggapan bahwa penggunaan komputer dalam sistem belajar mengajar itu tidak penting.
Sangat prihatin tentunya mendengar asumsi mereka, karena sesungguhnya penggunaan komputer dalam proses belajar sangat-sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Ditambah lagi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Coba saja kita bayangkan, dari sekitar 250 siswa hanya satu orang saja yang mengikuti kegiatan tersebut, yaitu saya. Kemudian pada saat ujian praktek mata pelajaran TIK, kami diberi tugas untuk membuat promosi dalam bentuk powerpoint. Percaya atau tidak hanya saya yang dapat membuat powerpoint dengan baik dan maksimal, bukan maksud untuk menyombongkan diri, tapi memang itu kenyataannya. Namun setelah saya berdomisili di Medan, saya merasa bukan apa-apa karena sangat banyak saya temukan orang-orang yang jauh kebih pandai dalam bidang komputer. Memang penyesalan selalu datang terlambat, sebab saya merasa kurang maksimal dalam penggunaan komputer, seperti saat saya mendapat tugas dari mata kuliah psikologi pendidikan yaitu pembuatan blog, jujur saya tidak pandai membuatnya apalagi mengoperasikannya. Sampai-sampai saya minta dibuatkan blog oleh kakak saya yang ada di Bandung. Tapi pada akhirnya saya meminta bantuan teman saya di fakultas psikologi juga untuk mengajarkan saya mengoperasikan blog tersebut, dan alhamdulillah saat ini saya sudah bisa memposting setiap tugas yang diberikan oleh dosen. Dari pengalaman saya tersebut, tentu dapat kita ambil sebagai pembelajaran, bahwa penggunaan teknologi dalam proses belajar tidak dapat dipisahkan. Dan pensosialisasiannya kepada masyarakat luas juga pelajar terutama harus lebih ditingkatkan lagi. Agar tercapai masyarakat yang mempunyai inovasi-inovasi yang berguna dimasa yang akan datang.
Yaa.. . . .
Semoga saja cita-cita yang mulia ini dapat terwujud suatu saat nanti,
Amiiiiiiin !!!
Komentar
Posting Komentar